Zaman Sriwijaya, desa ini merupakan
tempat persinggahan orang dari Permis, Sungai Selan, Toboali yang hendak
ke Pangkal Pinang (yang sekarang kami sebut dengan Simpang Tiga Namang,
disitu terdapat pohon kayu besar yang bernama kayu Namang/kayu Ramin
dan di bawah kayu tersebut tinggal seorang pemuda yang sangat baik).
Setiap yang berhenti disitu selalu disuguhi air minum oleh pemuda
tersebut untuk melepas dahaga dengan mengatakan Na-Mang(Na adalah
kata-kata yang digunakan masyarakat Bangka untuk memberi, Mang adalah
panggilan untuk orang yang lebih tua. Dasar Perda no 32/2006, Jumlah
Penduduk 2.302 jiwa/April 2010, Luas Wilayah:37,68 km2 ,
potensi:perikanan air tawar,holtikultura, perdagangan, perkebunan
sawit,karet,lada,pertanian,pertambangan timah.
Pembudidayaan jamur pelawan yang
tumbuh subur dapat menjadi salah satu potensi kekayaan alam dan wisata
hutan di Desa Namang sehingga serbuk bunga jamur pelawan yang diserap
oleh lebah dapat menghasilkan madu pahit yang menjadi madu khas Bangka
Tengah. Lebah hanya terbang dari sarang mencari nektar, polen, propolis,
dan air. Itulah sebabnya, madu pelawan sangat istimewa dibanding
madu-madu jenis lain.
Bunga
ke-3 pohon tersebut sumber nektar bagi lebah hutan. Rasa madu pelawan
sangat khas, agak pahit. Namun, setelah madu ditelan, rasa pahit itu
hilang. Rasa pahit itu karena kandungan alkaloid yang merupakan bahan
obat antara lain berkhasiat sebagai antiinfeksi sehingga manjur menjaga
kekebalan tubuh dan mengatasi beragam penyakit. Pengembangan Hasil Hutan
Bukan Kayu (HHBK) berupa madu pelawan telah dikembangkan pula oleh
kelompok usaha produktif di kawasan hutan lindung ini.
panen madu pelawan |
Pemanfaatan lahan bekas tambang
menjadi lahan pertanian juga dikembangkan di daerah ini dengan cara
pengembalian tanah permukaan dan pembenaman bahan organik. Setelah 1 - 2
tahun lahan siap ditanami tanaman pionir seperti sengon dan akasia.
Lahan bekas tambang timah dapat pula dimanfaatkan untuk budidaya padi.
sawah namang |
Selanjutnya akan ditambah lagi
melalui dana Anggaran Biaya Tambahan (ABT) 2011 sekitar September untuk
mencetak delapan hektar sawah baru di Desa Namang sehingga ditargetkan
pada tahun 2014 kami akan tercetak sawah baru seluas 800 hektare.
0 komentar: