Melihat besarnya animo masyarakat
terhadap SMKN 5 Pangkalpinang jurusan kesehatan pada Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB), kuota kelas yang sebelumnya hanya untuk 2 kelas
semata, kini ditambah 1 kelas, sehingga menjadi 3 kelas. "Keputusan
untuk menambah kuota 1 kelas lagi dari sebelumnya 2 kelas sudah kami
koordinasikan dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan telah disetujui, hal
ini setelah melihat animo masyarakat, khususnya siswa terhadap PPDB SMKN
5 sendiri pada hari pertama saja sudah ratusan pendaftar," ungkap Plt
Kepala SMKN 5 Pangkalpinang, Sukinda saat ditemui, Rabu (27/6) kemarin.
SMKN 5 yang merupakan pelengkap kemajuan di Pangkalpinang yang berlokasi
di belakang RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang. Sukinda menyebutkan,
penambahan kuota merupakan upaya dalam menampung para siswa
sebanyak-banyak dalam menempuh pendidikan, terkhusus bidang kesehatan.
Rencananya, sekolah kesehatan tersebut akan membuka 3 jurusan yakni
farmasi, farmasi industri dan analis kesehatan. Sementara untuk awal
pada tahun ini, PPDB perdana SMKN 5 baru membuka jurusan farmasi.
Disinggung mengenai bangunan seperti kelas dan keperluan pembelajaran
lainnya dijelaskannya, bangunan merupakan bantuan dari CSR PT Timah
meski belum diserah terima ke Disdik Kota Pangkalpinang diharapkan
mendapatkan izin dalam penggunaan gedung mulai tanggal 9 Juli
nanti. "Bangunan sudah selesai, tinggal pembersihan dan penyempurnaannya
saja, paling lama memakan waktu 2 minggu. Meski belum diserah terima
dari PT Timah ke Disdik, kami berharap bisa menempati gedung pada
tanggal 9 Juli, pasalnya kami jadwalkan para siswa mengikuti MOS (Masa
Orientasi Siswa). Hanya saja, saat ini masih terkendala mobiler sekolah
seperti kursi dan meja sekolah yang rencananya kita bakal meminjamkan
kebutuhan tersebut ke SMKN 1 Pangkalpinang. Hal ini dikarenakan masalah
mobiler belum ditenderkan, tetapi pihaknya terus berkoordinasi dengan
Disdik guna dapat menampung dan mendidik para peserta didik baru yang
duduk di bangku SMKN 5," harap Sukinda.
Lebih jauh Sukinda mengatakan, tidak ada permasalahan dalam hal tenaga
pengajar, dimana pendidik normatif dan adaktif diambil dari guru-guru
sekolah yang ada di Pangkalpinang. Sementara pendidik produktif pihaknya
sudah melakukan kerjasama dengan dinas kesehatan dan beberapa rumah
sakit di Pangkalpinang.
reff: radarbangka.co.id
0 komentar: