Sutradara: Riri Riza
Ayah Sherina (Sherina Munaf), yaitu Darmawan (Mathias Muchus), insinyur
pertanian, mendapatkan kerja pertanian sesuai dengan impiannya, Sherina
ikut pindah ke Bandung Utara. Di sekolahnya yang baru, ia mendapat
musuh, Sadam (Derby Romero), yang ternyata anak dari majikan Darmawan,
Ardiwilaga (Didi Petet).
Hal ini diketahui Sherina saat berliburan ke rumah Ardiwilaga. Dalam
kesempatan ini permusuhan kedua anak tadi berubah menjadi persahabatan,
karena keduanya diculik oleh
Pak
Raden (Butet Kertaradjasa), suruhan Kertarejasa (Djaduk Ferianto), yang
menguasai tanah pertanian Ardiwilaga, untuk proyek propertinya.
2. Laskar Pelangi
.
Sutradara : Riri Riza
SEBUAH adaptasi sinema dari novel fenomenal “Laskar Pelangi” karya
Andrea Hirata, yang mengambil setting di akhir tahun 70-an. Hari
pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat
menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak
Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang
terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid
yang mendaftar, sekolah akan ditutup.
Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10
murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah,
menjalin kisah yang tak terlupakan.
5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan
keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di
antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal
(Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan
kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.
Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali
harus menghadapi tantangan yang besar. Sanggupkah mereka bertahan
menghadapi cobaan demi cobaan?
3. Untuk Rena
.
Sutradara : Riri Riza
Rena (Maudy Ayunda), 11 th, sejak kecil tinggal di Rumah Matahari,
sebuah panti asuhan yang damai dan penuh tawa. Di panti itu Rena
memiliki `adik-adik’ yang sangat ia lindungi, dan ia sering membuat
ulah setiap datang kunjungan calon orang tua yang ingin mengadopsi
mereka. Menjelang bulan suci Ramadhan, datang seorang tamu misterius
bernama Yudha (Surya Saputra) ke Rumah Matahari. Hal ini membuat Rena
sangat khawatir karena ia menduga Oom Yudha datang untuk mengambil
salah satu adik-adiknya. Rena pun mengajak adik-adiknya untuk bersikap
hati-hati terhadap Oom Yudha. Yudha tetap datang di setiap akhir minggu
dan pelan-pelan terjalin keakraban diantara mereka. Suasana di Rumah
Matahari mulai berubah. Rena tiba-tiba merasa sangat dekat dengan Oom
Yudha, tanpa menyadari apa sebabnya.
4. Lima Elang
.
Sutradara : Riri Riza
Baron sangat kesal ketika harus mengikuti orang tuanya pindah dari
Jakarta ke Balikpapan. Ia pun memilih untuk menutup diri dari
lingkungan barunya dan sibuk sendiri bermain mobil RC. Namun, karena
satu dan lain hal, Baron harus mewakili sekolahnya ikut perkemahan
Pramuka dan satu regu dengan Rusdi, pramuka supel yang kelewat
optimistis dan kerap kali membuat Baron jengkel. Bersama dengan anggota
lain, Anton si ahli api, dan Aldi, si kerdil yang tempramental, mereka
memulai petualangan barunya di Perkemahan.Mereka juga bertemu dengan
Sindai, gadis perkasa, yang banyak membantu Baron dkk ketika harus
menjelajahi hutan lebat dalam salah satu games perkemahan. Situasi
semakin menegangkan ketika Rusdi dan Anton diculik oleh komplotan
penebang hutan liar pimpinan Arip Jagau di tengah hutan. Baron, Aldi,
dan Sindai, yang tadinya mau kabur dari perkemahan, harus kembali untuk
menolong kedua sahabatnya.
5. Denias (Senandung di Atas Awan)
.
Sutradara: John de Rantau
Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak suku pedalaman
Papua yang bernama Denias untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Seluruh setting lokasi dilakukan di pulau Cendrawasih ini. Cerita dalam
film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua yang
bernama Janias.
Sebuah film yang harus ditonton oleh mereka yang mengaku peduli dengan
dunia pendidikan di Indonesia.Sebuah film yang dapat membuka pandangan
kita tentang betapa pendidikan yang layak di negeri ini masih sangat
mahal, masih sangat rumit dan masih banyak terjadi
diskriminasi-diskriminasi yang tidak masuk akal.
Dalam film ini juga dapat kita lihat keindahan provinsi Papua yang berhasil direkam dengan begitu indahnya.
6. Tanah Air Beta
.
.
Sutradara: Ari Sihasale
Tahun 1998. Timor-Timur berpisah dari Indonesia, membuat perpisahan
harus terjadi. Banyak keluarga yang mendapatkan konflik internal antara
tetap berada di Indonesia, yakni di Kupang, atau memutuskan berpindah
ke Timor Timur. Sebuah keluarga yang ayahnya sudah wafat adalah salah
satu keluarga yang menerima konflik tersebut. Merry (Griffit Patricia)
memutuskan untuk memilih tetap berada di Indonesia dan bersekolah di
sekolah kecil yang berguru ibunya, Tatiana (Alexandra Gottardo).
Mereka berdua berpisah dengan kakak Merry, Mauro yang memilih tinggal
di Timor Timur bersama pamannya. Dirumah mereka, mereka berteman dengan
pemilik toko kelontong; Koh Ipin (Robby Tumewu) dan Cik Irene (Tessa
Kaunang).
Disekolah, Merry adalah korban kejahilan teman sebayanya, Carlo (Yahuda
Rumbindi) yang sebenarnya hanya menginginkan seorang adik. Ia dirawat
oleh seorang keturunan Arab bernama Abu Bakar (Asrul Dahlan) yang juga
bersahabat dengan Tatiana setelah Ibu Carlo meninggal. Tatiana rajin
pergi ke pengungsian untuk bertemu seorang relawan bernama Lukman
(Lukman Sardi) untuk mencari tahu info mengenai Mauro.
7. Rindu Purnama
.
Sutradara : Mathias Muchus
Anak-anak jalanan Rindu (Salma Paramitha), Andi (Tara Maulana), Ipang
(Irfansyah), Slamet (Muzaki Nur Islami) dikejar-kejar Satpol PP. Mereka
lari menyelamatkan diri. Rindu memilih menyeberang jalan di antara
padatnya mobil yang lewat. Rindu tertabrak mobil yang ditumpangi Surya
(Tengku Firmansyah). Surya pergi dengan taksi, sopirnya membantu
melarikan Rindu ke rumah sakit terdekat. Hilangnya Rindu, membuat cemas
pengasuhnya di rumah singgah anak jalanan, Sarah (Ririn Ekawati).
Selain membantu anak jalanan, Sarah juga memberikan pendidikan terhadap
masyarakat sekitarnya tentang kesehatan.
Ternyata Rindu berada di rumah Surya dan dirawat suami-istri yang
bekerja di rumah Surya. Sopir Surya merasa bahagia dengan kehadiran
Rindu karena belum dikarunia keturunan. Kegembiraan juga dialami
istrinya. Surya merasa jengkel dengan keberadaan Rindu. Ia beberapa
kali meminta sopirnya untuk mengembalikan Rindu ke komunitas anak
jalanan. Tetapi permintaan ini diabaikan begitu saja.
Akhirnya Surya turun tangan langsung untuk mengembalikan Rindu ke
komunitas anak jalanan. Sebelum sampai tujuan, Surya memeriksakan Rindu
ke dokter. Pihak dokter mengatakan Rindu hanya mengalami gangguan daya
ingat dengan skala kecil. Mendengar ucapan dokter yang menyebut anak
bapak, Surya marah-marah. Sementara itu, Rindu keluar ruangan. Surya
pun mencari Rindu, tapi tidak ditemukan. Saat itulah Surya merasa
kehilangan sosok Rindu yang dulu dibencinya.
Saat berada di rumah, Surya mengamati lukisan Rindu. Ia terpikir akan
bangunan rumah kumuh yang dilukis Rindu. Pagi harinya, ia menyusuri
perkampungan anak jalanan. Di setiap pencarian Surya selalu membawa
lukisan Rindu sebagai penunjuk jalan. Saat menyeberang sungai menuju
sebuah perkampungan anak jalanan, ia jumpa dengan Sarah. Mata Sarah
tertuju lukisan yang dibawa Surya. Dari sinilah dua insan saling
berkenalan. Sarah pun mempersilahkan Surya mampir ke rumah singgah
tempatnya mengajar. Mereka berdua saling membantu untuk mendapatkan
Rindu. Pencarian Rindu ini, membuat Monik (Titi Syuman) anak bos tempat
Surya bekerja menjadi cemburu. Monik sudah merasa Surya berjodoh dengan
Surya. Pak Surya galau saat mengetahui perusahaannya akan menggusur
kawasan tempat rumah singgah berada. Konflik Monik dan Pak Surya
semakin meruncing saat Pak Surya menghalangi penggusuran tersebut.
8. Tendangan Dari Langit
.
Sutradara: Hanung Bramantyo Wahyu (16 tahun) memiliki kemampuan luar
biasa dalam bermain sepakbola. Ia tinggal di Desa Langitan di lereng
gunung Bromo bersama ayahnya seorang penjual minuman hangat di kawasan
wisata gunung api itu, dan ibunya.
Demi membahagiakan orang tuanya, Wahyu memanfaatkan keahliannya dalam
bermain bola dengan menjadi pemain sewaan dan bermain bola dari satu
tim desa ke tim desa lain dengan bantuan Hasan, pamannya. Sayangnya Pak
Darto, ayah Wahyu sangat tidak menyukai apa yang dilakukan anaknya.
Suatu hari saat Wahyu bermain bola dengan rekan-rekannya, keahlian istimewanya tak sengaja dilihat oleh
Coach Timo yang tengah hiking bersama Matias di lereng Bromo. Pelatih
Timo kemudian menawari Wahyu untuk datang ke Malang dan menjalani tes
bersama
Persema Malang.
Sayangnya, berbagai ujian dalam meraih kesempatan emas bermain bersama
Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan di Persema mendapat banyak halangan.
Selain harus memilih antara cintanya kepada Indah dan impiannya untuk
bermain bola di jenjang yang lebih tinggi, Wahyu juga harus mampu
meyakinkan Pak Darto.
Belum lagi ternyata Hasan memiliki kepentingannya sendiri terhadap Wahyu.
Selain berbagai rintangan yang harus ia hadapi, layaknya seorang pemain
bola sebelum mencetak gol, Wahyu juga harus menghadapi tantangan
terakhir dari dirinya sendiri. Sebuah penyakit yang biasa menyerang
anak-anak usia enam belas tahun seperti Wahyu.
9. Hafalan Shalat Delisa
.
Sutradara: Sony Gaokasak
Delisa (Chantiq Schagerl) gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal
di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh, mempunyai hidup yang indah.
Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian), Ayahnya
bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak Internasional. Delisa
sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi (Nirina Zubir), serta
ketiga kakaknya yaitu Fatimah (Ghina Salsabila), dan si kembar Aisyah
(Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi).
26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian
praktek shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat
ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam,
menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung
tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai
pelosok pantai di Asia Tenggara.
Delisa berhasil diselamatkan Prajurit Smith, setelah berhari-hari
pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa
harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Prajurit
Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi
Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan
ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke
surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.
Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa
putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya,
Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap
kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana
kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata
rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa
itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan.
10. Garuda Di Dadaku
.
Sutradara: Ifa Isfansyah
Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu mimpi
dalam hidupnya: menjadi pemain sepak bola hebat. Setiap hari dengan
penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar
rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis
dan berlatih sendiri di sana. Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat
yakin akan kemampuan dan bakat Bayu.
Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau
ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili
Indonesia berlaga di arena internasional. Namun Pak Usman, kakek Bayu,
sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola
identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.
Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus
mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola.
Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, dan bahkan
persahabatan tiga anak itu terancam putus.
10.1 Garuda Di Dadaku 2
.
Sutradara: Rudi Soedjarwo
Bayu (Emir Mahira), yang sekarang sudah menjadi anggota sepakbola
timnas U-15, ingin membuktikan dirinya mampu membawa timnya menjuarai
kompetisi junior tingkat ASEAN di Jakarta. Dengan dukungan sahabatnya,
Heri (Aldo Tansani), berikut teman sekelas yang memikat hatinya, Anya
(Monica Sayangbati), dan pelatih timnas dengan teknik unik, Pak Wisnu
(Rio Dewanto), Bayu memimpin teman-temannya berjuang amat keras untuk
mencapai final.
Namun kehadiran seorang pemain baru bernama Yusuf malah mengacaukan
konsentrasi Bayu. Apalagi Yusuf menjadi the rising star di tim
tersebut, dan makin akrab berteman dengan Heri. Ditambah dengan situasi
tim yang makin porak poranda, Bayu jadi pesimis dan memilih kabur.
Final kompetisi tinggal selangkah lagi di depan mata.
11. Mirror Never Lies
.
Sutradara: Kamila Andini
Kekayaan kehidupan laut di Wakatobi dan kebijakan local suku Bajo
direkam dan divisualisasikan lewat film drama tentang seorang gadis
kecil bernama, Pakis (12) berusaha menemukan sang ayah yang hilang
ketika berada di lautan. Pakis melakukan ritual suku Bajo di mana
mereka percaya dengan menggunakan cermin, Pakis berharap dan terus
menanti melihat bayangan ayahnya. Namun, apa yang diharapkannya tak
kunjung terlihat. Harapan Pakis tersebut sering dihancurkan oleh
ibunya, Tayung yang mencoba menutupi kejadian yang sebenarnya.
Penyangkalan yang dilakukan Tayung membuat ia memakai bedak putih di
wajahnya, sebuah tradisi di suku Bajo. Meskipun coba untuk dihancurkan
oleh ibunya, namun harapan Pakis tetap besar. Bersama sahabat karibnya,
Lumo, Pakis terus mencari jawaban di Laut Wakatobi. Persoalan dan
konflik Pakis dengan ibunya semakin pelik ketika Tudo, seorang peneliti
lumba-lumba muncul kedalam hidup mereka. Ke empat karakter ini kemudian
saling berinteraksi di kehidupan sehari-hari dan mereka juga punya
penafsiran masing-masing terhadap laut. Namun, mereka sepakat bahwa
lautlah yang membantu mereka menemukan jati diri mereka.
12. Langit Biru
.
Sutradara : Lasja Fauzia Susatyo
Biru, Amanda,dan Tomtim tiga sahabat dari kecil yang sama-sama duduk di
kelas 1 SMP dan tinggal berdekatan dalam satu kompleks perumahanBiru,
anak tunggal dari Daniel, yang berprofesi sebagai pilot. Biru adalah
anak yang mandiri, aktif, cantik, agak tomboy, pintar, namun agak
emosional. Sang mama meninggal ketika Biru berusia 7 tahun. Jadwal
terbang yang padat menyebabkan hubungan dan komunikasi antara Daniel
dan Biru menjadi tidak mulus, ditambah lagi Daniel agak clueless
mengenai cara menghadapi anaknya yang beranjak remaja.
Amanda, adalah anak pertama dari pasangan Henry dan Julie, dengan
seorang adik bernama Brandon. Keluarga ini harmonis dan bahagia dengan
keunikannya masing-masing. Julie, sang mama, sangat involve dengan
kehidupan kedua anaknya, sehingga kadang-kadang bisa terkesan cerewet
namun lucu. Amanda adalah anak yang cantik, manis, lembut tapi juga
aktif. Adiknya Brandon sangat jago nge-dance meskipun masih kecil.
Rumah mereka adalah tempat berkumpulnya anak-anak untuk belajar dan
bermain bersama karena suasana yang selalu hangat dan hidup ada di
rumah ini.
Tomtim, yang badannya paling besar di antara mereka bertiga karena
secara usia sebenarnya Tomtim lebih tua (pernah tinggal kelas) adalah
anak tunggal dari Mama Rita yang memiliki keterbatasan atau learning
difficulties. Keadaan Tomtim yang istimewa ini membuatnya seringkali
menjadi target sasaran beberapa anak nakal di sekolah. Bruno, adalah
salah satu anak yang suka nge-bully Tomtim di sekolah bersama dengan
ganknya yaitu Jason, Samuel, dan ErlanggaKonflik memuncak karena
kekesalan Biru cs atas prilaku bully Bruno cs yang tidak pernah
tertangkap basah oleh guru. Akhirnya mereka merancang sebuah misi
khusus untuk mengungkap kenakalan Bruno cs. Tetapi ternyata fakta yang
mereka kumpulkan mengarahkan mereka kepada suatu kenyataan yang lain.
13. Sepuluh
.
Sutradara : Henry Riadi
Sepuluh menceritakan kisah percintaan dua karakter dewasa, yaitu Thomas
(Ari Wibowo) dan Yanti (Rachel Maryam) yang tidak kesampaian setelah
tidak direstui oleh keluarga mereka hingga berujung pada perpisahan
mereka berdua. Hidup Yanti dan Thomas menjadi kacau, namun Yanti
kemudian menikah dengan Aditya (Mario Tanzala), teman kuliahnya, dan
Thomas juga menikah dengan Andrea sebagai istri pilihan
keluarganya.Hidup Yanti menjadi menderita setelah dia mengetahui bahwa
Aditya adalah seorang pecandu obat terlarang, dan kemudian Maria,
puteri tunggalnya hilang diculik, sehingga hancurlah semangat hidupnya.
Tanpa diketahui oleh Yanti, Adityalah yang sebenarnya telah menculik
dan menjual anaknya demi mendapatkan uang untuk membeli obat-obatan
terlarang dan melunasi hutangnya. Tak hanya menculik dan menjual
anaknya sendiri, Aditya kemudian malah menjebak Yanti sehingga
ditangkap polisi dan dipenjara atas kejahatanyang tidak pernah
dilakukannya.Di sisi lain, hidup Thomas pun tak lebih bahagia dari
Yanti. Thomas kehilangan isterinya Andrea akibat penyakit ginjal
turunan parah yang dideritanya, meninggalkan seorang anak lelaki
bernama David yang juga menderita penyakit yang sama. Thomas sebagai
seorang ayah merasa bersalah pada David karena selama ini dia telah
mengabaikan keluarganya demi kesibukan kantornya. Dia pun bertekad
untuk melakukan apa saja demi kesembuhan David dan menjalin kembali
hubungan yang erat dengan putranya tersebut. Di sisi cerita lain, Yanti
dibebaskan dari penjara dan bertekad untuk mencari anaknya Maria yang
telah hilang bertahun-tahun lalu. Dia dipertemukan dengan Mongki (Indah
Yofana), seorang anak kecil pengemis jalanan yang bekerja untuk
sindikat pengemis yang diketuai oleh Dargo (August Melasz). Mongki dan
teman-temannya adalah anak-anak kecil yang harus menghadapi kekerasan
dan ketidakadilan ibukota sebagai anak jalanan dan hidup di bawah
naungan Dargo yang jahat.Kehadiran Mongki sedikit banyak telah
mengobati rindu Yanti pada Maria, namun semakin lama Yanti mengenal
Mongki dan sindikat anak jalanan dimana Mongki bekerja, semakin Yanti
mengetahui rahasia hitam sindikat tersebut. Ternyata mereka telah
melakukan penculikan anak-anak untuk dijadikan pengemis dan dijual ke
jaringan ilegal di luar negeri, menjadi pekerja seks di bawah umur,
pengemis, dan menjadi korban bagi penjualan gelap organ manusia.
Situasi ini ini bertambah menakutkan dimana hari demi hari teman-teman
Mongki yang juga masih anak-anak menghilang satu per satu tanpa
diketahui jejaknya, sehingga ketakutan pun mulai menyelimuti Yanti,
karena dia tidak sanggup untuk kehilangan Mongki seperti dia kehilangan
puterinya dahulu. Di saat yang sama, Thomas terdesak waktu dalam
mencari donor ginjal untuk penyakit David yang semakin parah. Demi
kesembuhan dan masa depan anaknya, Thomas nekad pergi bertemu Dargo
untuk mendapatkan organ ginjal di pasaran organ gelap. Yanti mengalami
konflik batin, antara naluri keibuannya yang khawatir bahwa anaknya
Maria telah mengalami nasib yang sama dengan anak jalanan yang
ditemuinya, atau apakah Mongki adalah anaknya yang sekarang harus dia
lindungi. Derita batin Yanti memuncak saat dia mengetahui Mongki
disiksa dan akan berakhir naas di tangan Dargo karena telah membocorkan
rahasia kegiatan sindikat gelap tersebut. Di saat yang sama, Thomas
juga terjerat konflik antara hidup dan mati anaknya, dan tanpa
diketahuinya, polisi yang selama ini telah mengamati kegiatan Dargo
akan menghancurkan impiannya untuk menyelamatkan puteranya. Takdir
akhirnya mempertemukan Yanti dan Thomas kembali di tengah-tengah
perjuangan mereka menghadapi problema hidup masing-masing.
14. KING
.
Sutradara: Ari Sihasale
Kisah perjuangan dan perjalanan panjang seorang anak bernama Guntur
dalam meraih cita-citanya menjadi seorang juara bulu tangkis sejati,
seperti idola Guntur dan ayahnya, Liem Swie King.
Ayah Guntur adalah seorang komentator pertandingan bulu tangkis antar
kampung yang juga bekerja sebagai pengumpul bulu angsa, bahan untuk
pembuatan shuttlecock. Dia sangat mencintai bulu tangkis dan dia
menularkan semangat dan kecintaannya itu pada Guntur, walaupun dia
sendiri tidak bisa menjadi seorang juara bulu tangkis
Mendengar cerita ayahnya tentang ”KING” sang idola, Guntur bertekad
untuk dapat menjadi juara dunia. Dengan segala keterbatasan dan kendala
yang ada dihadapannya, sebagai sahabat setianya Raden pun selalu
berusaha membantu Guntur, walaupun kadang bantuan Raden tersebut justru
seringkali menyusahkannya.
Namun dengan semangat yang tinggi tanpa mengenal lelah, dan pengorbanan
berat yang harus dilakukan, Guntur tak henti-hentinya berjuang untuk
mendapatkan beasiswa bulu tangkis dan meraih cita-citanya menjadi juara
dunia bulu tangkis kebanggaan INDONESIA dan kebanggaan keluarga.
15. Serdadu Kumbang
.
Sutradara: Ari Sihasale Tahun lalu, murid-murid di hampir seluruh
Indonesia banyak yang tidak lulus ujian nasional. Berbekal pengalaman
itu, guru-guru SD & SMP 08 semakin memperketat sistem belajar dan
mengajar. Namun penegakkan kedisiplinan yang kaku, menimbulkan dampak
bagi murid-murid yang masih dalam usia pertumbuhan. Paling tidak bagi
Amek, Acan dan Umbe.
Amek adalah salah satu murid dari sekian banyak murid SDN 08 yang tidak
lulus ujian tahun lalu. Sebetulnya Amek adalah anak yang baik, namun
sifatnya yang introvert, keras hati dan cenderung jahil, membuat ia
sering dihukum oleh guru-gurunya disekolah. Sebaliknya Minun kakaknya,
ia duduk dibangku SMP dan selalu juara kelas. Ia juga sering menjuarai
lomba matematika sekabupaten. Sederet piala dan sertifikat berjejer
diruang tamu mereka. Minun adalah ikon sekolah, kebanggaan keluarga dan
masyarakat.
Minun dan Amek tinggal bersama ibunya, Siti, di desa Mantar. Suatu desa
yang terletak dipuncak bukit, jauh dari perkotaan. Suami Siti, Zakaria,
sudah tiga tahun bekerja di Malaysia tapi tidak pernah pulang, apalagi
mengirimkan mereka uang. Diluar desa indah yang tertata rapi itu, ada
sebuah pohon yang tidak begitu tinggi namun letaknya persis dibibir
tebing, menghadap kelaut lepas. Orang kampung sekitar menyebutnya pohon
cita-cita. Pohon itu memang unik. Hampir disetiap dahan diikat dengan
tali yang menjulur kebawah karena ujungnya diberi pemberat. Secarik
kertas bertuliskan nama seseorang berikut cita-citanya, dan dimasukan
ke dalam botol berwarna – warni hingga pohon cita-cita itu terlihat
begitu indah.
Minun sangat menyayangi Amek, bukan saja karena adiknya itu tidak lulus
ujian tahun lalu, lebih dari itu, Amek memiliki kekurangan lahir,
bibirnya sumbing dan sering menjadi bahan lelucon teman-temannya. Namun
di balik kekurangannya yang di miliki, Tuhan memberikan Amek banyak
kelebihan, salah satunya ia mahir berkuda. Sering orang bertanya, apa
cita-cita Amek kelak? Amek tidak pernah menjawabnya, bahkan jika
gurunya yang bertanya sekalipun. Amek takut kalau orang-orang akan
mentertawakannya. Ia sadar betul, kekurangan yang ia miliki telah
menjauhkan dirinya dari cita-citanya.
reff: http://www.tempatshare.com/